Chemistry Insight Center Perkenalkan Ilmu Kimia dengan Cara yang Menyenangkan

Chemistry Insight Center atau disingkat CIC merupakah sebuah program layanan publik dari jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura yang bertujuan memberikan layanan edukasi dan pendampingan pengayaan ilmu alam, khususnya ilmu kimia dalam teori, praktik, penulisan akademik serta hilirisasi produk-produk hasil riset bidang ilmu kimia. Chemistry Insight Center ini mulai berdiri pada bulan April 2019 dan diketuai oleh Ibu Intan Syahbanu, S.Si., M.Si.

Adapun layanan yang disediakan oleh CIC Untan adalah pelatihan keterampilan dan penguasaan analisis kimia, analisis laboratorium, fun chemistry for kinderganten, elementary school, junior high school, senior high school, advance chemistry for special purpose (persiapan olimpiade, persiapan masuk perguruan tinggi negeri dan persiapan ujian nasional) dan academic writing (bimbingan penulisan karya tulis ilmiah dan artikel publikasi.

Guna mengisi aktivitas anak-anak SD selama masa liburan sekolah, CIC mengadakan kegiatan bertajuk Fun Chemistry for Kids. Kegiatan ini dilakanakan selama 5 hari sejak tanggal 1 sampai 5 Juli 2019. Fun Chemistry for Kids mengambil tema “Mengenal Ilmu Kimia Sejak Dini dari Lingkungan Sekitar Dengan Cara yang Menyenangkan”. Kegiatan yang seru ini diketuai oleh Ibu Nurlina, S.Si., M.Sc dan dibantu oleh mahasiswa/i Jurusan Kimia FMIPA UNTAN dari berbagai angkatan. Kegiatan hari pertama dibuka oleh ketua Program Studi Kimia, Ibu Imelda Silalahi, Ph.D. Beliau menyampaikan bahwa target pelayanan Chemistry Insight Center adalah seluruh lapisan masyarakat pada umumnya, khususnya kalangan yang bekercimpung di dunia pendidikan maupun dari kalangan instansi-instansi terkait, baik untuk kebutuhan individu maupun kelompok.

Aktivitas seru yang dilakukan oleh anak-anak selama 5 hari pada kegiatan Fun Chemistry for Kids antara lain:

  1. Explore Plasticine

Pada kegiatan ini ‘plasticine’ yang dimaksud adalah sabun. Sabun dibuat terlebih dahulu berbahan dasar minyak goreng. Sabun yang telah terbentuk kemudian diberi warna dan dibentuk sesuai dengan kreativitas anak-anak seperti layaknya plasticine.

  1. Chem Outbond

Padakegiatan ini anak-anak diberikan penjelasan mengenai pembagian sampah yaitu sampah anorganik dan sampah organik dan bagaimana cara memanfaatkannya. Sampah anorganik dimanfaatkan menjadi eco bricks pada kegiatan ini. Sampah kantong plastik telah dibawa oleh anak-anak dari rumah, kemudian sampah-sampah tersebut dimasukkan ke dalambotol platik yang juga merupakan limbah hingga botol menjadi sangat  padat. Botol-botol yang sudah padat digabungkan satu dengan yang lain kemudian dijadikan bangku. Kegiatan ini juga menghadirkan Rumah UPPO, rumah kompos pendidikan UNTAN, yaitus  uatuusaha di bidang sosial edukasi yang memberikan informasi, wawasan dan kegiatan pengolahan sampah khususnya sampah organik. Rumah UPPO menjelaskan pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos menggunakan komposter. Alat ini nantinya akan menghasilkan dua jenis pupuk, yaitu pupuk cair dan pupuk padatan yang bernilai jual.

  1. Visit Volcano

Anak-anak diajarkan membuat gunung api buatan menggunakan baking soda, cuka, pewarna makanan dan sabun cair.  Dalam kegiatan ini, peserta juga diberitahu dampak positif dan negatif   keberadaan gunung api.

  1. Natural painting Class dan lomba lukis tas.

Tas yang digunakan dalam natural painting class adalah tas hasil kreasi limbah daur ulang yang telah dimanfaatkan oleh Bank Sampah. Natural painting Class menggunakan warna alami dari tumbuh-tumbuhan buah-buahan antara lain: kunyit, daunsuji, bawang dayak, buah naga, dan lain-lain. Peserta diberikan penjelasan mengenai pigmen, yaitu kumpulan zat warna yang memberi warna pada buah-buahan. Warna-warna tersebut kemudian diaplikasikan untuk melukis tas.

  1. Happy Cooking Class

Pada kegiatan ini anak-anak dikenalkan dengan konsep katalis, yaitu zat yang mempercepat reaksi. Katalis yang digunakan dalam pembuatan adonan roti adalah ragi. Anak-anak membuat dan membandingkan adonan dua jenis pizza yang menggunakan ragi dan tanpa ragi. Pizza yang dibuat dengan penambahan ragi lebih mengembang, enak dan teksturnya lebih lembut, kemudian dikreasikan dengan aneka toping, dipanggang, dan dinikmati bersama-sama.

Kegiatan ini makin seru karena diadakannya Lomba Lukis Tas. Adapun pemenang lomba lukistas dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori umur 10-13 tahun dan kategori umur 6-9 tahun. Pemenang lomba lukis tas kategori usia 10-13 tahun:

Juara 1  : Nisrina Syadza Fatan

Juara 2  : Reinishifa Disa Keeny

Juara 3  : Siti Aleira Fidzelia Narendri

Pemenang lomba lukis tas kategori usia 6-9 tahun:

Juara 1  : Kinta Calista Pandan wangi

Juara 2  : Nisrina Athari

Juara 3  : Keyko Aprillia Disty

Selain memberikan penghargaan untuk kegiatan Lomba Lukis Tas, kegiatan ini juga memberikan penghargaan peserta dengan kategori peserta ter-aktif, ter-ramah dan ter-favorit. Para penerima penghargaan antara lain:

Peserta ter-aktif        : Asha Latisha Ardinia

Peserta ter-ramah    : M. Yahya Pangestu

Peserta ter-favorit   : Myfira Chiata Vanlie

Sumber : The Tanjungpura Times

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *