Kelimpahan sumber daya alam di provinsi Kalimantan Barat khususnya di daerah perbatasan, sangat potensial untuk dijadikan sentra agroindustri berbagai produk pangan berbasis sumber daya alam yang ada. Buah-buahan seperti pisang, durian,terap, pepaya dan lain sebagainya merupakan aset produksi lokal daerah perbatasan yang potensial untuk diolah menjadi produk pangan seperti keripik buah. Dusun Munyau Kec. Sekayam-Balai Karangan Kab. Sanggau Kalbar adalah salah satu daerah perbatasan dengan potensi buah-buahan yang melimpah.
Tim Peneliti dari Universitas Tanjungpura yang diketuai oleh Prof. Dr. Kamarullah, SH, MH (Fakultas Hukum) dengan anggota: Dr. Thamrin Usman, DEA (Fakultas MIPA), Dr. Ir. Erlinda Yurisinthae, MP (Fakultas Pertanian), serta Ir. Herlambang Effendy, M.Si (Balitbang Dephan RI) telah melakukan penelitian berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat perbatasan dalam pengolahan produk pangan seperti keripik dengan potensi kelimpahan buah lokal. Pelaksanaan kegiatan ini juga melibatkan dosen (Nelly Wahyuni, S.Si, M.Si dan Winda Rahmalia, S.Si, M.Si) serta mahasiswa (Endra, Romi, Ya’, Sana, Dewi, Agus, Risya, Ridho, Henri, Verry, Sy. Indra, dan Ismail) sebagai tim pelaksana.
Kegiatan ini merupakan suatu bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui transfer ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis sumber daya alam yang ada di daerah tersebut, dari pihak perguruan tinggi kepada masyarakat perbatasan. Hal ini dilakukan melalui pelatihan penggunaan vacuum frying untuk produksi keripik buah. Peningkatan keahlian sumber daya manusia dalam pengelolaan sumber daya alam dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Adapun alat vacuum frying ini dihibahkan kepada masyarakat Dusun Munyau untuk dikelola dengan baik sebagai upaya membentuk home industry mandiri berbasis sumber daya alam yang ada. Selanjutnya, monitoring terhadap pengelolaan alat vacuum frying ini tetap dilakukan oleh tim peneliti bersama tim pelaksana.
Mesin vacuum frying atau mesin penggoreng hampa adalah mesin untuk membuat aneka keripik buah dan sayur (fruits and vegetable chips) dengan sistim vakum. Mesin pengolah buah menjadi keripik ini adalah tergolong teknologi tepat guna yang baru di Indonesia. Keripik buah yang dihasilkan dari Mesin Vacuum Frying tidak gosong, tidak kehilangan rasa, aroma dan nilai nutrisinya. Hal ini disebabkan karena proses penggorengan vakum mampu menurunkan titik didih minyak hingga 90 derajat Celcius dan tekanan kerja vakum antara 65 – 76 cmHg. Prinsip kerja vacuum frying adalah menghisap kadar air dalam sayuran dan buah dengan kecepatan tinggi agar pori-pori daging buah-sayur tiak cepat menutup, sehingga kadar air dalam buah dapat diserap dengan sempurna. Prinsip kerja dengan mengatur keseimbangan suhu dan tekanan vakum.
Salah satu luaran penelitian ini adalah dihasilkannya produk-produk keripik berbahan dasar buah-buahan lokal yang dapat dijadikan sebagai souvenir atau oleh-oleh, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya akan tercipta kesejahteraan masyarakat. Melalui penguasaan teknologi pemanfaatan potensi buah lokal oleh masyarakat, mereka dapat membangun industri rumah tangga. Selanjutnya, dengan pengemasan yang baik dan menarik, maka akan menarik minat konsumen untuk membelinya. Berdasarkan hasil kuisioner, diperoleh 80% dari masyarakat sasaran mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan menarik dan bermanfaat, 75% percaya bahwa kegiatan ini akan membuka peluang kerja baru bagi mereka, 77% menyatakan bahwa kegiatan kegiatan ini akan sangat berdampak positif bagi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di perbatasan tersebut, sehingga dengan mengembangkan kemampuan diri serta memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal, mereka dapat meningkatkan kesejahteraannya.