Kuliah Umum Pasca Sarjana: Modifikasi Oksidasi Logam Dalam Remediasi Limbah

Mahasiswa pasca sarjana Kimia Universitas Tanjungpura kembali mengadakan kuliah umum dengan mengusung tema:  Modifikasi Oksidasi Logam Dalam Remediasi Limbah yang dibawakan oleh oleh Diana Rakhmawaty Eddy. Beliau merupakan tenaga pengajar di Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjajaran, Bandung.

Kimia FMIPA Untan
Bapak Ari Widiyantoro menyerahkan cendera mata kepada Ibu Diana

Berbicara tentang limbah memang tidak ada habisnya selagi manusia masih memproduksi dan mengkonsumsi sesuatu. Selalu saja ada limbah pabrik atau industri dan lainnya yang dibuang ke lingkungan, yang tidak bisa secara alami diolah oleh lingkungan itu sendiri ke dalam bentuk yang lebih sederhana dan stabil. Salah satu limbah yang berbahaya adalah limbah logam seperti Hg (merkuri), Pb (timbal), As (arsenik), Ni (Nikel), Cr (Krom). Di sinilah peran peneliti untuk mengembangkan senyawa-senyawa yang mampu menurunkan kadar logam di lingkungan.

Ibu Diana bersama kedua rekannya, Iman Rahayu dan Kemal Handani mengadakan penelitian terhadap sebuah Foto Katalis Nano Partikel Gd/ TiO2 yang berfungsi untuk menurunkan kadar logam Cr (VI) yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan manusia karena akan menjadi penyakit mematikan apabila terpapar ke dalam tubuh manusia.

Mengapa penelitian ibu Diana berfokus ke Cr (VI)? Penurunan kadar Krom (VI) sangat genting dan harus segera dicari solusinya. Ibu Diana menjelaskan bahwa berdasarkan studi, unsur Cr(VI) dapat mengganggu fungsi hati, jantung, otak, dan ginjal sehingga menyebabkan kanker dan kematian. Karena unsur-unsur logam tersebut menjadi radikal dalam tubuh. Penurunan kadar Cr (VI) menggunakan fotokatalis TiO2 karena beberapa alasan yaitu mudahnya diperoleh, tidak beracun atau aman terhadap lingkungan dan stabil terhadap cahaya.

Bahaya Cr (VI) pada organ-ordan dalam tubuh manusia

Penelitian Ibu Diana tentu memiliki tahap-tahap yang rumit. Mulai dari sintesis fotokatalis TiO2, pendopingan TiO2 oleh Gd, kemudian TiO2 dikarakterisasi menggunakan instrumen XRD dan SEM-EDX, kemudian dilakukan uji aktivitas fotokatalis Gd/TiO2 terhadap sampel logam Cr(VI), kemudian dianalisis kadar Cr(VI) sebelum dan setelah penambahan fotokatalisis  yang telah dibuat. Hasilnya cukup memuaskan, kadar Cr(VI) berkurang 93,72 % menggunakan fotokatalis Gd/TiO2 1% yang diradiasi selama 1 jam.

Selain pembuatan Fotokatalis, Ibu Diana juga memaparkan keberhasilannya dalam sintesis dan karakterisasi Titanium (IV) Oksida-gadolinium sebagai fotokatalisis untuk menurunkan angka Chemical Oxygen Demand (COD)  Karbosulfan. Dimana COD adalah salah satu indikator pencemaran air secara kimia. COD menunjukkan jumlah total oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi. Semakin tercemar sebuah perairan, maka nilai COD-nya semakin tinggi pula. Dan semua ini berasal dari limbah. Baik limbah rumah tangga, limbah industri, limbah peternakan dan limbah lainnya.

Peran ilmu Kimia Fisik dan Anorganik dalam hal pengolahan limbah dan menurunkan kadar-kadar logam dalam limbah buangan telah berlangsung selama bertahun-tahun. Akademika selalu berusaha mencari solusi terbaik, baik dari segi waktu, biaya, dan jumlah, untuk terus mengurangi limbah sebagai upaya merawat lingkungan hidup. Penelitian Ibu Diana bersama rekan-rekannya dibagikan kepada mahasiswa pasca sarjana di jurusan Kimia. Tertarik untuk merawat lingkungan seperti Ibu Diana? Mari bergabung dengan program pasca sarjana Kimia FMIPA Universitas Tanjungpura  (Pontianak, 4 Mei 2018).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *